Tips Terhindar dari Omicron Siluman menurut Ahli Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Omicron Siluman atau BA.2 merupakan turunan dari varian sebelumnya, yaitu Omicron atau BA.1. Kemunculannya memicu rasa khawatir di tengah masyarakat. Namun tenang, pakar kesehatan mengatakan kita tidak perlu khawatir menghadapi varian tersebut.
Lantas, bagaimana agar kita terhindar dari paparan Covid-19 atau varian lain seperti Omicron Siluman?
Menurut Pakar Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19 dr. Muhamad Fajri Adda'i, dengan mengedepankan protokol kesehatan dan vaksinasi, seseorang dapat terlindung dari Covid-19. Terlebih sudah terbukti bahwa manfaat vaksin dapat meminimalisir seseorang dari risiko berat akibat infeksi Covid-19.
Dokter Fajri mengatakan, varian BA.2 (Omicron Siluman) dipastikan lebih mudah menular dibandingkan varian BA.1 (Omicron). Namun, terkait virus itu berbahaya atau tidak, belum diketahui secara pasti. Hanya menurutnya, kemungkinan sakit parah karena varian ini tetap ada.
"Iya, lebih cepat menular 63 persen dibandingkan varian BA.1 (Omicron sekarang)," ujar dr. Fajri kepada MNC Portal, Minggu (27/2/2022).
Dokter Fajri menekankan pentingnya menjaga pola makan atau gaya hidup sehat dengan gizi seimbang berdasarkan ketentuan Kementerian Kesehatan, di mana dalam satu piring terdapat kandungan karbohidrat, protein, mineral, dan lain-lain.
Menurut Panduan Gizi Seimbang pada Masa Pandemi Covid-19, dalam isi piring makanan sehari-hari sebaiknya terdiri dari beberapa unsur, seperti makanan pokok yang merupakan sumber karbohidrat (nasi jagung kentang atau umbi-umbian) dan lauk pauk sebagai sumber protein dan mineral seperti daging, ikan, ayam, telur serta lauk nabati berupa tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
"Dulu kan 4 sehat 5 sempurna. Kalau sekarang gizi seimbang ya, dengan karbohidrat dan protein 35 persen, serta sayur dan buah masing-masing 15 persen. Hindari makan berminyak, juga jangan terlalu banyak konsumsi manis," jelas dr. Fajri.
Terkait vaksinasi, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro mengungkapkan manfaat vaksinasi bagi masyarakat yang dapat menyelamatkan kondisi kesehatan.
"Mengutip data Kemenkes pada 19 Februari 2022, bahwa kemampuan menurunkan risiko kematian akibat Covid-19, disuntik 1 dosis sudah terlindungi 11 persen, kemudian melonjak menjadi 67 persen bagi yang sudah lengkap dua dosis, dan kalau sudah ada yang booster sebanyak 3 dosis, maka perlindungannya naik lagi menjadi 91 persen," jelas dr. Reisa beberapa waktu lalu.
Lihat Juga: Kemenkes Pastikan Varian Covid-19 KP yang Menyerang Singapura Belum Ditemukan di Indonesia
Lantas, bagaimana agar kita terhindar dari paparan Covid-19 atau varian lain seperti Omicron Siluman?
Menurut Pakar Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19 dr. Muhamad Fajri Adda'i, dengan mengedepankan protokol kesehatan dan vaksinasi, seseorang dapat terlindung dari Covid-19. Terlebih sudah terbukti bahwa manfaat vaksin dapat meminimalisir seseorang dari risiko berat akibat infeksi Covid-19.
Dokter Fajri mengatakan, varian BA.2 (Omicron Siluman) dipastikan lebih mudah menular dibandingkan varian BA.1 (Omicron). Namun, terkait virus itu berbahaya atau tidak, belum diketahui secara pasti. Hanya menurutnya, kemungkinan sakit parah karena varian ini tetap ada.
"Iya, lebih cepat menular 63 persen dibandingkan varian BA.1 (Omicron sekarang)," ujar dr. Fajri kepada MNC Portal, Minggu (27/2/2022).
Dokter Fajri menekankan pentingnya menjaga pola makan atau gaya hidup sehat dengan gizi seimbang berdasarkan ketentuan Kementerian Kesehatan, di mana dalam satu piring terdapat kandungan karbohidrat, protein, mineral, dan lain-lain.
Menurut Panduan Gizi Seimbang pada Masa Pandemi Covid-19, dalam isi piring makanan sehari-hari sebaiknya terdiri dari beberapa unsur, seperti makanan pokok yang merupakan sumber karbohidrat (nasi jagung kentang atau umbi-umbian) dan lauk pauk sebagai sumber protein dan mineral seperti daging, ikan, ayam, telur serta lauk nabati berupa tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
"Dulu kan 4 sehat 5 sempurna. Kalau sekarang gizi seimbang ya, dengan karbohidrat dan protein 35 persen, serta sayur dan buah masing-masing 15 persen. Hindari makan berminyak, juga jangan terlalu banyak konsumsi manis," jelas dr. Fajri.
Terkait vaksinasi, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro mengungkapkan manfaat vaksinasi bagi masyarakat yang dapat menyelamatkan kondisi kesehatan.
"Mengutip data Kemenkes pada 19 Februari 2022, bahwa kemampuan menurunkan risiko kematian akibat Covid-19, disuntik 1 dosis sudah terlindungi 11 persen, kemudian melonjak menjadi 67 persen bagi yang sudah lengkap dua dosis, dan kalau sudah ada yang booster sebanyak 3 dosis, maka perlindungannya naik lagi menjadi 91 persen," jelas dr. Reisa beberapa waktu lalu.
Lihat Juga: Kemenkes Pastikan Varian Covid-19 KP yang Menyerang Singapura Belum Ditemukan di Indonesia
(tsa)